Ligacash – Belanda
yang pada pertandingan perdananya berhasil membantai rivalnya di final Piala
Dunia 2010 tidak bisa berbuat banyak di menit – menit awal pertandingan.
Belanda harus kebobolan 1 gol terlebih dahulu. Belanda akhirnya mengalahkan
Meksiko secara dramatis di injury time lewat Pinalti yang di berikan oleh wasit
atas pelanggaran terhadap Robben.
Kerja
keras hingga menit akhir untuk menaklukkan Fortaleza yang panas (38 derajat
celcius) berbuah hasil untuk skuat asuhan Louis van Gaal. Sebaliknya, Meksiko
yang begitu heroik harus tersungkur dalam waktu enam menit saja. Guillermo
Ochoa yang gemilang pun harus mengubur mimpi.
Babak Pertama
Meksiko
mengawali pertandingan tanpa keraguan dengan mengambil inisiatif untuk langsung
menekan Belanda. Hasilnya, dalam waktu lima menit skuat asuhan Miguel Herrera
mampu mengancam lewat Miguel Layun di menit kelima, tapi tembakan Layun masih
melenceng. Louis van Gaal melakukan pergantian prematur, baru berjalan sembilan
menit Nigel de Jong sudah ditarik keluar untuk digantikan Bruno Martins Indi.
Martins Indi sebelumnya dinyatakan Van Gaal tak bisa tampil lama karena masalah
cedera, namun nyatanya bek Feyenoord itu harus berjuang lebih dari estimasi
sang pelatih.
Seperti
di laga-laga sebelumnya, kali ini Oranje pun memperagakan skema serangan balik
kepada lawan. Tapi Meksiko tak selugu itu, berulang kali upaya dari Arjen
Robben dan kolega kandas karena tim lawan teratur dalam melakukan transisi.
Menit
ke-17 Hector Herrera mengancam keselamatan gawang dari Jasper Cillessen hasil
umpan Oribe Peralta. Tapi upaya dari Herrera kandas tak menghasilkan gol karena
melenceng saja. Belanda langsung merespons dua menit kemudian, umpan silang
berhasil dikirim masuk ke kotak penalti Meksiko. Robin van Persie yang berada
di sana malah sedikit nakal dengan menarik baju Rafa Marquez sehingga wasit
bertindak dan menilai hal itu pelanggaran.
Kans
emas akhirnya didapat Van Persie pada menit ke-27 dari sisi kanan gawang usai
menerima umpan Stefan de Vrij. Tapi pemain depan yang membela Manchester United
itu gagal memaksimalkan peluang emas yang sejauh ini sulit didapat oleh Belanda
sebenarnya. Tendangannya masih melambung.
Cooling
break dilakukan pada menit ke-30, Fortalenza memang tengah dalam cuaca yang
panas sehingga wasit Pedro Proenca asal Portugal memberi rehat kepada kedua tim
untuk minum. Momen tersebut pun dimanfaatkan kedua pelatih untuk memberi arahan
lebih, di mana dari setengah jam laga berjalan Meksiko lebih efektif.
Gio
Dos Santos jadi momok yang merepotkan Ron Vlaar cs di lini belakang Belanda, ia
licin, kecil namun tak kerdil dan juga tak ragu untuk melepaskan tembakkan
jarak jauh. Menit ke-42 pun Cillessen dibuat jatuh bangun oleh eks Barcelona
dan Tottenham Hotspur itu, ia melepaskan sepakkan dari luar kotak penalti yang
beruntung masih bisa dihalau Cillessen.
Martins
Indi sempat berbuat tak baik kepada Dos Santos. Dos Santos yang sudah terjatuh
mendapat 'sedikit colekan' dari Martins Indi, sontak keadaan sedikit panas di
menit 43' karena Dos Santos tak terima. Wasit pun menenangkan suasana dan tak
ada kartu kuning yang dikeluarkan untuk keduanya.
Tiga
menit waktu tambahan diberikan, Belanda sempat mendapat peluang untuk menusuk
lewat penetrasi duo RvP-Robben. Tapi Meksiko masih mampu mengatasinya meski
harus menelan korban. Ya, Hector Moreno harus ditandu keluar setelah mengadang
laju dari Robben. Babak pertama pun imbang tanpa gol, raut wajah kapten Marquez
tampak puas tanpa hilang fokus ketika menuju keluar lapangan.
Babak Kedua
Pertunjukan
berakhir untuk Hector Moreno sebagaimana ia ditarik keluar karena cedera, Diego
Reyes masuk begitu babak kedua dimulai. Meksiko tak beda dengan paruh pertama,
coba menekan lawan sejak peluit dibunyikan jadi tuntunan El Tri. Menit ke-48
upaya keras dari Meksiko pun membuahkan angka, Gio dos Santos mencatatkan
namanya di papan skor untuk membawa tim unggul. Dos Santos melepas tendangan
jarak jauh yang tak bisa diblok oleh Daley Blind dan Ron Vlaar yang berada
dihadapannya, Cillessen di bawah mistar pun takluk dan Belanda tertinggal 1-0
dari Meksiko.
Tertinggal
membuat Van Gaal memutar otak lebih keras, pergantian kedua dilakukan olehnya
dan sosok Memphis Depay kembali diharapkan menjadi kartu truf, Paul Verhaegh
keluar di menit 56'. Belanda lebih gencar, tak ada kata menunggu demi mengejar
defisit gol. Stefan de Vrij nyaris menyamakan kedudukan di menit ke-57
menyambut umpan corner dari Robben. Tapi idola baru dunia Guillermo Ochoa
kembali melakukan penyelamatan heroik dengan memuntahkan bola yang akhirnya
sempat membentur mistar. Meksiko masih aman.
Meksiko
melakukan penyegaran dengan menarik keluar sang pencetak gol Dos Santos, sosok
mungil lain Javier Aquino yang memiliki tinggi 165 cm masuk gantikan Dos Santos
pada menit ke-61. Miguel Herrera tak memilih untuk bertahan sebagaimana Aquino
juga sosok ofensif yang biasa beroperasi sebagai winger kanan. Baru lima menit
sejak Aquino masuk ia sudah mampu mengirim umpan mematikan yang disambut
Peralta, tapi hakim garis rupanya menganggap Peralta berada dalam posisi
offside.
Tusukan
demi tusukan dilakukan para penggawa Belanda, lini belakang Meksiko tegas tanpa
celah. Beberapa kali pemain Belanda dibuat jatuh di kotak terlarang dan tekel
yang dilakukan pemain Meksiko pun bersih. Sneijder sempat berharap penalti
ketika Robben dijatuhkan oleh Reyes dan wasit tak mengabulkan hal tersebut.
Belanda terlihat begitu terkuras harus tampil di cuaca yang panas dengan suhu
sekitar 38 derajat celcius, di lain pihak Meksiko lebih mampu beradaptasi.
Robben
tak kenal lelah, menit ke-73 dengan determinasinya menyisir sisi kanan dan
masuk ke kotak penalti lawan ia melewati Marquez tanpa kesulitan berarti. Tapi
Ochoa mengadang dengan sigap dan usaha Robben kandas. Kedua tim melakukan
pergantian pada menit ke-75, Javier Hernandez masuk mengisi tempat Peralta,
dari Belanda, Van Persie yang nampak tak mampu mengatasi panasnya Fortaleza
digantikan Huntelaar. Cooling break juga kembali dilakukan menit ke-75.
Begitu
laga kembali dimulai pemain veteran Meksiko Carlos Salcido menebar ancaman
dengan tembakkan jarak jauh di menit 78'. Upaya dari eks Fulham itu tak
menghasilkan apa-apa karena hanya melayang tinggi di atas gawang Cillessen.
Ketika
memasuki menit 84' Ochoa kembali melakukan penyelamatan yang brilian, kali ini
upaya Huntelaar yang digagalkan kiper setinggi 183 cm tersebut. Hakim garis pun
ternyata telah mengangkat bendera offside, namun tetap aksi Ochoa mengesankan
karena unggul duel satu lawan satu dengan The Hunters dari jarak yang sangat
dekat!
Tapi
tak ada kecerdikan Ochoa tak tampak di menit ke-88! Wesley Sneijder memecah
kebuntuan Belanda dengan tendangan keras yang tak disangka oleh Ochoa. Menerima
umpan sundulan Hunteelar, Sneijder tanpa ampun menyepak bola untuk menggetarkan
gawang Meksiko 1-1! Laga berlanjut!
Nasib
sial menghampiri Meksiko, di menit-menit akhir Robben yang melakukan penetrasi
dijegal oleh Marquez di kotak terlarang. Winger lincah itu terjatuh dan wasit
menunjuk titik putih! Pemain Meksiko protes, Marquez diganjar kartu kuning pun
juga dengan Guardado. Nahas. Hunteelar yang jadi eksekutor pun melancarkan
tugas dengan sempurna dari titik putih. Losstime berdarah bagi Meksiko, Belanda
unggul 2-1 di menit 90+4! Dan kedudukan tersebut bertahan hingga peluit panjang
dibunyikan. 2-1, Belanda lolos ke babak berikutnya dengan dramatis.
No comments:
Post a Comment