Gerrard
mungkin telah menggapai titel Liga Primer Inggris pertama sepanjang kariernya
andai tak ada insiden terpeleset kala berjumpa dengan Chelsea jelang penutupan
musim.
Seolah
kekecewaannya belum cukup besar, momen negatif kembali menghampiri saat Inggris
tereliminasi di babak grup. Usai turnamen, Gerrard memutuskan pensiun dari
sepakbola internasional.
"Saya
tak harus menyaksikan hal seperti itu lagi untuk merasakan sakitnya. Saya
merasakan sakitnya di dalam ruang ganti usai pertandingan dan berminggu-minggu
dan berbulan-bulan setelah itu," kata Gerrard dilansir Sky Sports.
"Itu
mungkin tiga bulan terburuk dalam kehidupan saya. Tapi Anda harus menerima yang
telah terjadi, Anda tak bisa mengubahnya."
"Itu
[terpeleset] adalah momen kejam. Saya tidak luput mengawasi pemain lawan dalam
set-piece, saya tidak gagal mengeksekusi penalti atau membuat umpan atau
kesalahan buruk."
"Setiap
orang di planet ini pernah terpeleset di satu titik dalam hidup mereka, entah
itu di tangga atau di lantai. Bagi saya itu terjadi di sebuah momen
buruk."
"Anda
harus melewati periode sulit. Sayangnya, saya telah mengalami momen sulit itu
dan kemudian pergi ke Piala Dunia dengan harapan saya akan bisa
melupakannya."
"Tetapi
itu justru jadi bumerang. Saya mengalami dua momen sangat mengecewakan dalam
rentang waktu berdekatan."
"Di
usia 34 tahun, tak mungkin saya akan membiarkan tiga bulan terakhir tersebut
menjadi hal yang saya ingat saat melangkah ke depan. Adalah penting untuk mengakhiri
karier saya secara positif. Sebagai pemain dan fan Liverpool, Anda harus selalu
mengerahkan segalanya. Saya harus cepat melupakannya."