Agen bola tangkas terpercaya,
Agen Bola BNI,
Berita Agen Bola Terkini,
agen,
agen bandar bola,
agen bandar bola bca,
agen bandar bola bri,
agen bandar judi,
agen bandar judi bola bri,
agen bandar taruhan,
agen bandar taruhan online,
agen bola
agen bola 2014
Berakit – rakit ke hulu berenang
– renang ketepian, bersakit – sakit dahulu bersenang – senang kemudian. Pepatah
lama Indonesia tersebut mungkin sangat tepat untuk menggambarkan performa pria
asal Belanda yang dini hari tadi sukses membawa timnya, Bayern Munich berpesta
gol ke gawang AS Roma pada lanjutan matchday
3 Liga Champions dini hari tadi (22/10).
Pasca parade final Liga Champions
2011 / 12 selesai digelar dengan memunculkan Chelsea sebagai juara, terselip
juga satu nama yang dicap siap mengakhiri karir dikompetisi tertinggi. Dialah
Arjen Robben. Winger internasional Belanda tersebut dituding sebagai penyebab
kegagalan Bayern Munich mengangkat trofi The
Big Ear di kandang sendiri.
Awal April 2012 Bayern Munich
berharap raihan treble seiring persiapan mereka menyongong partai – partai
final di Bundesliga, DFB-Pokal dan Liga Champions. Akan tetapi kegagalan demi
kegagalan disetiap partai datang menghampiri dan memaksa Bayern mengakhiri
musim dengan tangan hampa. Dan mudah saja mencari satu nama untuk dijadikan
kambing hitam, Arjen Robben.
Masih segar dalam ingatan kita,
bagaimana Robben pada akhirnya gagal mengeksekusi penalti saat mereka kalah
dari Borussia Dortmund di babak penentu Bundesliga hingga akhirnya gelar juara
yang sebelumnya ada di depan mata sirna begitu saja. Penebusan datang tak lama
kemudian di laga final Liga Champions. Bayern mendapatkan penalti. Arjen Robben
maju sebagai eksekutor. Sial baginya, tendangannya dari titik 12 pas terlalu
pelan dan mudah saja dibaca penjaga gawang Chelsea saat itu, Petr Cech. Drama
pun berlanjut ke babak penalti dan Chelsea sukses memenangi adu tos – tosan
tersebut untuk mengangkat trofi The Big
Ear pertama kalinya sepanjang sejarah klub tersebut.
Banyak yang berpendapat bahwa hal
itu tidak perlu terjadi andai Robben sukses mengeksekusi penalti tersebut.
Publik pun mulai mempertanyakan kapabilitasnya. Puncaknya, mantan pemain Real
Madrid itu mendapatkan cemoohan dari penonton ketika Bayern dan Belanda bertemu
di Allianz Arena dalam sebuah laga uji coba yang dilangsungkan beberapa hari
berselang.
Menanggapi cemoohan tersebut,
Robben berkata: “Apa yang terjadi pada saya adalah bagian dari sepakbola. Hal
terpentingnya adalah bahwa Anda terus percaya pada diri Anda sendiri dan
berusaha untuk tetap positif. Saya tahu itu mudah untuk dikatakan, namun memang
demikian adanya,” ujarnya kepada Stefan Coerts,
jurnalis Goal Jerman, secara
eksklusif.
“Anda harus selalu bertarung dan
bekerja keras. Musim itu [2011/12] merupakan musim yang membuat frustrasi,
namun hidup harus terus berlanjut dan kami semua pada akhirnya meraih sejumlah
hal hebat setelah musim tersebut”.
“Saya tidak berpikir keseluruhan
pengalaman itu mengubah saya, paling tidak, tidak sebagai seorang manusia.
Dunia sepakbola bisa sangat oportunistik. Sekali Anda dalam laju yang bagus dan
memenangkan gelar, maka semuanya akan terasa hebat lagi secara tiba-tiba.”